Senin, 21 Agustus 2023

CERITA SUKSES DIBALIK KEUNIKAN KAMPUNG PATIN

Tags

KAMPUNG PATIN DESA KOTO MESJID



Kampung Patin? 
    Apa yang timbul di benak anda saat mendengar nama Kampung diatas?
Dinamakan Kampung Patin, sebab mayoritas masyarakat setempat membudidayakan ikan pantin, yang mana setiap rumah setidaknya memiliki satu kolam ikan. Maka itu terdapat semboyan "Tiada rumah tanpa kolam".

    Kampung Patin terletak di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau. Keberadaannya dikelilingi pebukitan, dengan penduduk desa sekitar 500 kepala keluarga.
Kampung ini berhasil menembus 50 besar nominasi Anugerah Desa Wisata (ADWI) 2021 dan berhasil mendapat peringkat 2 Kategori Suvenir dalam acara yang diselenggarakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.


    Berbicara tentang ikan, kampung ini bisa menghasilkan 390-400 ton ikan patin dalam sebulan yang menunjang sektor UMKM-nya. Terdapat beberapa makanan olahan yang cukup sering diburu seperti nugget patin, bakso patin, batagor patin, fillet patin, kerupuk kulit patin dan ikan salai. Bahkan salah satu produk hadir sebagai penyedap makanan seperti abon patin. Inovasi-inovasi ini memberikan nilai tambah kepada ikan patin dan memberikan banyak pilihan kepada konsumen.


    Keberadaan Kampung Patin ini juga banyak menyerap tenaga kerja karena warga yang tak punya kolam juga bisa bekerja sebagai pemanen ikan, pembelah ikan dan pembuat ikan salai. Di desa tersebut terdapat 10 usaha pengasapan ikan yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 150 orang.


    Pelopor Desa Wisata Koto Masjid atau desa yang lebih dikenal dengan Kampung Patin, Kampar ini adalah Suhaimi. Kisah sukses Suhaimi membuat kolam ikan patin jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang.

    Bahkan dari ide kreatifnya, desa ini telah menjadi destinasi wisata. Hingga idenya membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.


    Warga di Kampung Patin tidak hanya menjual produk UMKM, pelet, benih, dan ikan segar. Namun, juga memberi fasilitas kegiatan pelatihan pembenihan ikan, cara pembuatan pakan ikan, dan pengolahan ikan.


    Melalui media digital, produknya sudah terjual ke Sumbar, Sumut, Aceh, Bengkulu, Palembang hingga Jakarta. Suhaimi bersama warga desa berhasil menciptakan pasar.


    Di era teknologi informasi, desa ini juga tidak mau kalah. Kampung Patin sekarang menyandang sebutan ‘’Desa Digital’’. Setiap rumah di sini memiliki akses wi-fi.

    Akses internetnya cukup cepat. Kabel optik pun sudah masuk ke Kampung Patin. Untuk mendukung ‘’Desa Digital’’, sebanyak 360 titik hotspot disediakan oleh salah satu perusahaan jasa telekomunikasi milik pemerintah.



Budi Helmi Ananda, Pendiri Berita Lokal, sebuah usaha multimedia di antara nya memberikan Berita Lokal terupdate. Baca profil Budi Helmi Ananda selengkapnya, klik di sini...

Komentar Facebook :

Komentar dengan Akun Google :


EmoticonEmoticon